BENTUK UKIRAN RUMAH ADAT MINANGKABAU

Seni ukiran di Minangkabau pada hakikatnya terinspirasi oleh alam. Hal ini sesuai dengan falsafah orang Minangkabau yaitu Alam Takambang Jadi Guru. Oleh karena itu, banyak sekali motif-motif ukiran yang terdapat di Ranah Minang yang mencerminkan alam.

Ukiran rumah adat Minangkabau :

1. Ukiran Itiak Pulang Patang sebagai ukiran yang terinspirasi dari nama hewan.

2. Ukiran Daun Bodi jo Kipeh Cino sebagai ukiran yang terinspirasi dari nama tumbuh-tumbuhan.

3. Ukiran Limpapeh sebagai ukiran yang terinspirasi dari nama benda. Limpapeh merupakan tafsiran wanita Minangkabau yang mendiami rumah gadang yaitu wanita yang berbudi, sopan santun, pandai menjaga diri serta berperan dalam pembinaan pendidikan anak. Motif limpapeh termasuk motif pengisi bidang besar.

Ukiran "Itiak Pulang Patang" sebagai ukiran yang terinspirasi dari nama hewan. Seperti yang di lansir dari geocities.com/pakguruonline menjelaskan bahwa letak ukiran pada Rumah Gadang di Minangkabau bervariasi. Hal ini didasarkan kepada keberadaan motif besar dan motif kecil. Motif besar dan motif kecil dapat dibedakan berdasarkan kepada luas bidang datar yang ditempatinya. Sementara posisi letak ukiran di Rumah Gadang terbagi atas tiga penempatan. Penempatan tersebut yaitu pada anjung rumah (bagian depan rumah), pada badan rumah dan pada tempat-tempat umum lainnya.

Berdasarkan namanya, ukiran "Itiak Pulang Patang" termasuk kategori ukiran yang terinspirasi oleh nama hewan yaitu "Itiak". Nama ukiran ini terdiri atas tiga kata yaitu "Itiak", "Pulang" dan "Patang". "Itiak" adalah itik, "Pulang" adalah "kembali dari perjalanan atau suatu daerah tujuan" dan "Patang" memiliki dua arti yaitu kemarin dan senja hari. Dalam konteks ini, "Patang" artinya adalah senja hari. Jadi secara harfiah, "Itiak Pulang Patang" berarti itik yang baru kembali dari perjalanannya di waktu senja. [Sumber]
BENTUK UKIRAN RUMAH ADAT MINANGKABAU BENTUK UKIRAN RUMAH ADAT MINANGKABAU Reviewed by otalapau on 23.28.00 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.